Jenis-jenis Non Probabilty Sampling
Pada tulisan sebelumnya telah
saya jelaskan mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan non probability
sampling. Pada tulisan kali ini saya akan mereview penjelasan tentang
jenis-jenis non probability sampling yang umum dikenal oleh pada peneliti.
Purposive sampling
Secara istilah, purposive berarti
sengaja. Artinya peneliti memilih sendiri objek yang akan diteliti secara
sengaja, bukan secara acak, karena peneliti benar-benar mengetahui katakteritik
individu yang akan dijadikan sampel benar-benar relevan dan sesuai dengan
tujuan penelitiannya. Teknik ini cukup banyak digunakan oleh mahasiswa secara
umum Misalnya
- Penelitian tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Bus Transjakarta. Untuk penelitian ini sampel yang diambil adalah masyarakat yang menggunakan layanan Bus Transjakarta untuk bepergian. Pilih siapa saja orang yang baru menggunakan bus transjakarta untuk diwawancarai.
- Penelitian tentang kepuasan pelayanan perpustakaan kampus. Maka yang menjadi target sampel adalah seluruh mahasiswa yang pernah menjadi pengunjung perpustakaan saja, bukan mahasiswa secara umum, karena ada juga beberapa mahasiswa yang tidak pernah berkunjung ke perpustakaan kampus.
Penggunaan purposive samling ini
sebenarnya bertujuan untuk memudahkan peneliti saja, dengan asumsi bahwa jika
menggunakan probability sampling akan menyulitkan baik dari segi biaya, tenaga
dan waktu, namun penggunaan purposive sampling ini tidak dapat merepresetasikan
populasi dari sampel yang dipilih, kesimpulan penelitian hanya berlaku untuk
kelompok sampel yang terpilih saja.
Kuota Sampling
Teknik sampel ini digunakan untuk
penelitian yang tidak mensyaratkan hal-hal khusus selain karakteristik populasi
dan jumlah sampel yang dinginkan. Karakteristik populasi tentunya yang
berhubungan dengan tujuan peneltian, sementara jumlah sampel diperoleh berdasarkan
teori tertentu, misalnya rumus Slovin dalam penentuan jumlah sampel minimum
untuk tingkat kesalahan tertentu.
Misalnya penelitian tentang
efektivitas penggunaan alat kontrasepsi wanita di wilayah RW 04 dengan jumlah
sampel minimum 50 responden wanita. Maka peneliti perlu mendatangi rumah warga
satu per satu untuk mengidentifikasi Wanita usia subur yang telah menikah dan
menggunakan alat kontrasepsi hingga mencapai 50 responden.
Snowball sampling
Dalam Bahasa Inggris, snowball
berarti bola salju. Sesuai dengan namanya teknik sampling ini diibaratkan bola
salju yang menggelinding dari atas bukit, semakin ke bawah semakin besar, yang
biasa kita lihat dalam film-film animasi seperti Tom and Jerry dan Marsha and
The Bear. Umumnya dilakukan untuk meneliti sebuah populasi yang memiliki
karakteristik unik, berjumlah kecil dan atau tidak kasat mata.
Teknik ini dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan dari salah satu individu dari suatu populasi dimana
informasi keberadaan individu tersebut diperoleh dari pengamatan individu
sebelumnya. Mungkin lebih sederhana bisa dijelaskan dengan contoh berikut.
Anna adalah seorang mahasiswi
yang akan melakukan penelitian tentang perspektif perilaku penyimpangan para
wanita yang menyukai sesama jenis (Lesbian). Karekateristik objek penelitian
ini secara kasat mata tidak terlihat dan mungkin jumlahnya kecil sehingga
metode snowball bisa digunakan untuk memperoleh informasi. Pertama-tama dia
mencari informasi 1 orang wanita yang memiliki karakteristik tersebut. Setelah ditemui
dan selesai melakukan wawancara, Anna menanyakan apakah responen pertama
tersebut mengenal atau mengetahui ada wanita lain yang juga memiliki kelainan
yang sama. Kamudian begitu seterusnya dilakukan pada responden-responden
berikutnya hingga jumlah responden mencapai target sampel yang dibutuhkan.