Skala Pengukuran Data
Jenis
data statistik jika ditinjau dari skalanya dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu
1.
Skala
Nominal
Skala nominal
yaitu skala yang hanya menunjukkan pengelompokan objek, individu-individu,
peristiwa/kejadian dalam suatu populasi. Skala ini tidak begitu bermakna
matematis karena hanya menunjukkan hanya dapat menunjukkan frekuensi dari
masing-masing objek. Kita tidak membandingkan kualitas antara satu objek dengan
objek lainnya.
Misalnya di
dalam sebuah kelas terdapat 20 buah bangku, 18 buah meja, 4 buah sapu, dan 1
buah lemari. Secara skala, posisi benda-benda tersebut setara, bangku tidak
lebih baik dari pada meja, sapu tidak lebih indah dari pada lemari, dan
sebagainya.
2.
Skala
Ordinal
Skala ordinal
adalah skala yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan sekelompok objek
dari tinggi ke rendah atau sebaliknya. Posisi antar objek atau kategori tidak
setara sehingga kita dapat mebandingkan anatara satu dengan yang lainnya lebih
tinggi ,lebih baik dsb.
Contoh data
dengan skala ordinal yaitu tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan terhadap
layanan perpustakaan. Skalanya dapat dibagi menjadi 4 skor yaitu :
5 : sangat puas
4 : puas
3 : cukup puas
2 : kurang puas
1 : sangat tidak puas
Dari skala
tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin
baik tingkat kepuasan yang dihasilkan.
3.
Skala
Interval
Skala
interval memiliki semua sifat skala ordinal. Namun, skala ini mampu
memperlihatkan jarak yang sama antara ukuran yang satu dengan yang lain. Seperti
halnya pada contoh skala ordinal di atas, kita tidak dapat mengetahui ukuran
yang pasti jarak antara puas dan sangat puas. Pada skala interval ini sudah
memiliki jarak yang teratur dan dapat diukur secara matematis, namun hanya
sebatas penjumlahan dan pengurangan saja.
Sebagai contoh
suhu air dalam panci sebelum dipanaskan yaitu 15oC. Setelah dipanasi
selama 5 menit suhunya berubah menjadi 47oC. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa suhu air meningkat 32oC setelah dipanaskan selama
5 menit.
Hal lain yang
perlu diketahui dari skala interval adalah, skala ini tidak memiliki nilai nol
yang mutlak. Misalnya suhu ruangan 0oC bukan berarti ruangan tersebut
tidak memiliki suhu.
4.
Skala
Rasio
Skala rasio
memiliki semua sifat yang dimiliki oleh skala interval. Namun, skala rasio
memiliki nilai nol yang mutrak (absolut).
Sebagai
contoh :
Jumlah sepatu
= 5 pasang berarti terdapat
sepatu sebanyak 5 pasang
Jumlah sepatu = 0 pasang berati tidak ada sepatu
Operasi matematis
pada skala rasio tidak terbatas pada penjumlahan dan pengurangan saja tetapi
juga pada perkalian dan pembagian.
Misalnya
Jarak Kota A
ke Kota B = 30 km
Jarak Kota A
ke Kota C = 60 km
Dapat disimpulkan
bahwa jika dilihat dari kota A, kota C 2 kali lebih jauh dari pada kota B.
Contoh Kasus
: Nilai Ulangan Matematika Kelas X, apakah termasuk skala nominal, ordinal,
interval atau rasio?
Analisa :
Jika kita membuat permisalan data dilai ulangan tersebut yaitu
Siswa A : 60
Siswa B : 85
Siswa C : 30
Siswa D : 0
Data tersebut
memiliki ukuran interval yang jelas misalnya “selisih nilai A dan B adalah 35
poin” atau “siswa B memiliki nilai 35 poin lebih tinggi dari pada siswa A”. Hal
yang dapat kita simpulkan dari data tersebut yaitu :
Siswa B
memiliki pengetahuan lebih baik di bidang matematika dari pada siswa A. Hal ini
dapat dilihat dari nilai yang diperoleh.
Dari
permisalan tersebut kita dapat melihat bahwa data nilai ulangan Matematika
Kelas X sudah memenuhi kriteria skala interval. Namun apakah data ini mampu
memenuhi syarat skala rasio. Kita lihat
1. Jika seorang siswa memiliki nilai 0
pada ulangan matematika ini bukan berarti dia tidak memiliki nilai. Dia tetap
memiliki nilai yaitu dari skala 0-100 di memiliki nilai nol. Jadi data nilai
ulangan matematika tidak memiliki nol mutlak.
2. Nilai siswa A = 60 dan nilai siswa B =
30. Tetapi kita tidak boleh menyimpulkan bahwa siswa A 2 kali lebih pintar
Matematika dibanding siswa C. kita hanya dapat menyimpulkan bahwa siswa A lebih
pintar matematika dibanding siswa C atau siswa A memiliki nilai matematika 30
poin lebih baik daripada siswa C.
Kesimpulan :
Data nilai ulangan matematika kelas X merupakan data dengan skala interval.
Berikut Saya
berikan tabel perbandingan skala data