Kelebihan dan Kekurangan Mean, Median, dan Modus
Kelebihan dan Kekurangan Mean,
Median, dan Modus
Tiga ukuran statistik ini (mean,
median, dan modus) merupakan alat ukur rata-rata statistik yang umum digunakan
di kalangan penelitian. Penggunaannya bias berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Sebagai tambahan informasi,
berikut akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing ukuran rata-rata
statistik tersebut.
Kelebihan Mean
1. Penggunaannya lebih mudah
digunakan.
Penggunaan mean relatif lebih mudah digunakan serta
diinterpretasikan disbanding 2 ukuran rata-rata lainnya. Nilainya diperoleh
cukup dengan menjumlahkan seluruh nilai observasi lalu dibagi dengan jumlah
objek observasinya. Kita tidak perlu mengurutkan data seperti halnya yang harus
dilakukan untuk menghitung median. Mean juga sangat umum digunakan dalam
penelitian sehingga pada analisis tingkat lanjut mean masih dapat digunakan
seperti uji beda rata-rata 2 kelompok populasi.
2. Cocok digunakan
pada data-data yang relatif homogen
3. Tidak peka terhadap
penambahan jumlah data.
Penambahan data tidak akan mengubah nilai mean secara
signifikan.
Sebagai contoh, nilai matematika dalam 1 kelas yaitu :
80, 81,85,86,83,82,90,81,85,88 . diperoleh nilai mean = 84,1. Kemudian 1 siswa
dengan nilai 88 bergabung ke dalam kelas tersebut, maka nilai mean berubah
menjadi 84,5. Tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan.
4. Variasi data
cukup stabil
Penghitungan mean selalu memasukkan semua data
observasi sehingga mean dapat menggambarkan nilai populasi, terutama pada
jumlah data yang besar.
5. Selalu ada 1
nilai mean dalam sekelompok data
Kekurangan mean
1. Sangat sensitif terhadap
data ekstrim (outlier).
Adanya data ekstrim (outlier) akan sangat mempengaruhi
nilai mean. Bahkan pada kondisi tertentu, adanya data-data ekstrim (outlier)
akan akan mengakibatkan nilai mean tidak mewakili populasi. Sebagai contoh,
dalam sebuah kantor dengan gaji pegawai 5 juta perbulan. Ketika seorang Bill
Gates dan Mark Zurkerberg bergabung ke dalam kantor tersebut, maka secara
rata-rata pegawai dikantor tersebut memiliki penghasilan milyaran rupiah per
bulan.
2. Median cukup
mudah dalam penghitungannya, baik pada data tunggal maupun data berkelompok.
3. Kurang baik
digunakan untuk data yang heterogen
4. Tidak dapat untuk
data kualitatif
Penggunaan rata-rata tidak dapat digunakan pada data
kualitatif. Sebagai contoh, dalam sebuah kotak terdapat 7 bola merah, 4 bola
kuning, 3 bola hijau, dan 1 bola biru. Pada data tersebut, kita tidak dapat
menentukan rata-rata dari data tersebut.
5. Pada data
berkelompok, mean tidak dapat digunakan pada kelompok kelas terbuka.
Hal ini disebabkan oleh nilai mean dipengaruhi oleh nilai
amatan pada setiap observasi, sementara itu pada kelompok kelas terbuka tidak
memiliki batasan nilai (tak hingga)
Kelebihan Median
1. Dapat digunakan
untuk data yang relatif heterogen.
Sebagai contoh, terdapat nilai observasi 1, 5, 25, 50, 100, 150, 1000.
Pada data tersebut diperoleh nilai median = 50
2. Tidak dipengaruhi
oleh data ektrim
Sebagai contoh, terdapat satu set data, 2,2,3,3,4,5,6,7,7,7,7,8,9,9
memiliki nilai median = 6,5
Kemudian satu objek yang memiliki nilai 9 diganti
dengan objek dengan nilai 20, maka nilai mediannya tidak berubah.
3. Nilai median dapat
digunakan pada data kelompok kelas terbuka
Kekurangan Median
1. Tidak mempertimbangan semua nilai data
Nilai median hanya mempertimbangkan nilai yang berada
di posisi tengah setelah diurutkan, sehingga nilai-nilai yang berada di sisi
kiri maupun kanan akan diabaikan, berapapun besarannya.
2. Sensitif terhadap
penambahan jumlah data
3. Tidak menggambarkan
nilai dari populasi
Kelebihan Modus
1. Tidak dipengaruhi
oleh data ekstrim (outlier)
Penambahan data dengan nilai yang ekstrim (outlier)
tidak mempengaruhi nilai modus, karena nilai ekstrim (outlier) tersebut hanya
memiliki nilai frekuensi 1
2. Modus dapat
digunakan pada kelompok kelas terbuka.
3. Dapat digunakan
untuk data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
Sebagai contoh (data kualitatif), dalam sebuah kotak
terdapat 7 bola merah, 4 bola kuning, 3 bola hijau, dan 1 bola biru. Pada data
tersebut, kita dapat memperoleh modus adalah bola merah.
Kekurangan Modus
1. Sulit digunakan,
karena pada kondisi tertentu bisa terdapat dua atau lebih nilai modus.
Sebagai contoh dalam suatu amatan ditemukan nilai
3,4,4,5,5,5,6,6,6,7,8,8
Pada data tersebut derdapat 2 nilai modus yaitu 5 dan
6. Hal ini akan mempersulit peneliti saat melakukan interpretasi data.
2. Nilai modus tidak
selalu ditemukan dalam 1 set data.
Karena mempertimbangan frekuensi nilai amatan tertentu
pada satu set data, dalam kondisi tertentu nilai modus tidak dapat ditemukan.
Sebagai contoh, dalam 1 set data memiliki nilai 4,5,6,7,8,9,10,12,14,16,17,18,
dan 20. Karena frekuensi masing-masing nilai amatan adalah 1, maka nilai modus
tidak dapat ditentukan.
3. Tidak mempertimbangan
nilai-nilai data hasil amatan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, nilai amatan
3,3,3,3,3,4,4,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9,9,9,9,10,10
Pada nilai amatan di atas ditemukan bahwa nilai modus
nya adalah 3. Sementara itu nilai-nilai amatan yang lebih besar dari 3 akan
diabaikan karena memiliki frekuensi yang kecil. Nilai modus juga kurang
menggambarkan nilai mean suatu kelompok data.
4. Sensitive terhadap
penambahan jumlah data.
Sebagai contoh, pada poin 3 terdapat 23 nilai amatan.
Ketika ditambahkan 2 nilai amatan, yaitu 8 dan 8, maka nilai modus berubah dari
3 menjadi 8. Ini merupakan perubahan nilai modus yang cukup signifikan, padahal
hanya ditambahi dengan 2 nilai amatan.