Statistik Deskriptif & Inferensia
Dalam kajian ilmu statistik,
metode statistik dibagi atas dua macam yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensia. Ronald E. Walpole mendefinisikan statistik deskriptif sebagai
metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan menyajian suatu gugus data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan statistic inferensia
mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan
data induknya.
Statistik deskriptif umumnya digunakan
untuk menggambarkan keadaan data yang telah dikumpulkan dengan cara yang lebih simpel
agar lebih mudah dipahami oleh pengguna data. Metode ini digunakan bukan untuk
mengambil kesimpulan umum atas kondisi suatu populasi, tetapi hanya sekedar
mendeskripsikan data tersebut saja.
Sebagai contoh, nilai matematika 10
orang siswa masing-masing dari kelas A dan kelas B yang diambil secara acak.
Hasil yang diperoleh sebagai berikut.
Kelas A : 90 85 92 87 83 90 93 97
95 88 Rata-rata = 90
Kelas B : 85 82 86 89 90 80 81 84
88 85 Rata-rata = 85
Dari hasil di atas, kita tidak bisa
menyimpulkan bahwa rata-rata nilai matematika kelas A lebih tinggi dari pada kelas
B, namun kita hanya bisa menggambarkan bahwa rata-rata nilai matematika untuk
sampel kelas A lebih tinggi dari pada sampel kelas B. Artinya kesimpulan ini
hanya berlaku untuk 20 siswa tersebut, tidak berlaku untuk seluruh siswa kelas
A dan B.
Berbeda halnya dengan statistik deskriptif, statistik inferensia digunakan melalui serangkaian tahapan proses pengujian statistik. Metode
ini menggunakan informasi dari beberapa sampel untuk menggambarkan atau
menggeneralisir keadaan suatu populasi. Untuk contoh di atas, kita dapat
mengambil kesimpulan apakah nilai matematika kelas A lebih tinggi dari kelas B
atau sebaliknya melalui pengujian tertentu. Misalnya uji beda rata-rata dua populasi independen.