--> Skip to main content

Jenis-jenis Non Probabilty Sampling

Pada tulisan sebelumnya telah saya jelaskan mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan non probability sampling. Pada tulisan kali ini saya akan mereview penjelasan tentang jenis-jenis non probability sampling yang umum dikenal oleh pada peneliti.

Purposive sampling
Secara istilah, purposive berarti sengaja. Artinya peneliti memilih sendiri objek yang akan diteliti secara sengaja, bukan secara acak, karena peneliti benar-benar mengetahui katakteritik individu yang akan dijadikan sampel benar-benar relevan dan sesuai dengan tujuan penelitiannya. Teknik ini cukup banyak digunakan oleh mahasiswa secara umum Misalnya

  1. Penelitian tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Bus Transjakarta. Untuk penelitian ini sampel yang diambil adalah masyarakat yang menggunakan layanan Bus Transjakarta untuk bepergian. Pilih siapa saja orang yang baru menggunakan bus transjakarta untuk diwawancarai.
  2. Penelitian tentang kepuasan pelayanan perpustakaan kampus. Maka yang menjadi target sampel adalah seluruh mahasiswa yang pernah menjadi pengunjung perpustakaan saja, bukan mahasiswa secara umum, karena ada juga beberapa mahasiswa yang tidak pernah berkunjung ke perpustakaan kampus.


Penggunaan purposive samling ini sebenarnya bertujuan untuk memudahkan peneliti saja, dengan asumsi bahwa jika menggunakan probability sampling akan menyulitkan baik dari segi biaya, tenaga dan waktu, namun penggunaan purposive sampling ini tidak dapat merepresetasikan populasi dari sampel yang dipilih, kesimpulan penelitian hanya berlaku untuk kelompok sampel yang terpilih saja.

Kuota Sampling

Teknik sampel ini digunakan untuk penelitian yang tidak mensyaratkan hal-hal khusus selain karakteristik populasi dan jumlah sampel yang dinginkan. Karakteristik populasi tentunya yang berhubungan dengan tujuan peneltian, sementara jumlah sampel diperoleh berdasarkan teori tertentu, misalnya rumus Slovin dalam penentuan jumlah sampel minimum untuk tingkat kesalahan tertentu.

Misalnya penelitian tentang efektivitas penggunaan alat kontrasepsi wanita di wilayah RW 04 dengan jumlah sampel minimum 50 responden wanita. Maka peneliti perlu mendatangi rumah warga satu per satu untuk mengidentifikasi Wanita usia subur yang telah menikah dan menggunakan alat kontrasepsi hingga mencapai 50 responden.

Snowball sampling

Dalam Bahasa Inggris, snowball berarti bola salju. Sesuai dengan namanya teknik sampling ini diibaratkan bola salju yang menggelinding dari atas bukit, semakin ke bawah semakin besar, yang biasa kita lihat dalam film-film animasi seperti Tom and Jerry dan Marsha and The Bear. Umumnya dilakukan untuk meneliti sebuah populasi yang memiliki karakteristik unik, berjumlah kecil dan atau tidak kasat mata.

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dari salah satu individu dari suatu populasi dimana informasi keberadaan individu tersebut diperoleh dari pengamatan individu sebelumnya. Mungkin lebih sederhana bisa dijelaskan dengan contoh berikut.


Anna adalah seorang mahasiswi yang akan melakukan penelitian tentang perspektif perilaku penyimpangan para wanita yang menyukai sesama jenis (Lesbian). Karekateristik objek penelitian ini secara kasat mata tidak terlihat dan mungkin jumlahnya kecil sehingga metode snowball bisa digunakan untuk memperoleh informasi. Pertama-tama dia mencari informasi 1 orang wanita yang memiliki karakteristik tersebut. Setelah ditemui dan selesai melakukan wawancara, Anna menanyakan apakah responen pertama tersebut mengenal atau mengetahui ada wanita lain yang juga memiliki kelainan yang sama. Kamudian begitu seterusnya dilakukan pada responden-responden berikutnya hingga jumlah responden mencapai target sampel yang dibutuhkan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar